Selasa, 28 Maret 2017

CATUR BRATA PENYEPIAN: PUNCAK NYEPI

Catur Brata Penyepian merupakan puncak perayaan Hari Raya Nyepi. Catur Brata Penyepian berarti empat pantangan yang harus dijalankan selama Hari Raya Nyepi yang terdiri dari Brata Amati Geni, Amati Lelanguan, Amati Lelungan, dan Amati Karya.

Brata Amati Geni
Tidak menyalakan api selama Hari Raya Nyepi, dimana api yang dimaksudkan disini adalah sifat-sifat krodat manusia, seperti amarah. Brata amati geni disimbolkan dengan pemadaman lampu selama Hari Raya Nyepi. Hal ini patut ditaati dan dilestarikan sepanjang masa, namun tetap harus ada kebijaksanaan seperti adanya orang sakit, bayi atau yang berumur tua renta. Sedangkan penyalaan api untuk kepentingan pelaksanaan upacara pada Hari Raya Nyepi tetap boleh sampai batas sebelum matahari terbit.

Brata Amati Lelanguan
Pantangan ini dimaksudkan bahwa pada Hari Raya Nyepi umat Hindu tidak boleh melaksanakan kegiatan berfoya-foya atau bersenang-senang. Hiburan selain membantu untuk menghilangkan kejenuhan secara tidak sadar akan mengakibatkan lupa diri dan terjerumus. Bila mampu umat Hindu sebaiknya melaksanakan puasa.

Brata Amati Lelungan
Larangan ini dimaksudkan bahwa pada Hari Raya Nyepi umat Hindu tidak boleh berpergian melainkan harus tetap diam di rumah. Ini untuk melatih pikiran manusia agar tidak senantiasa liar tetapi selalu ingat ke dalam sebagai implementasi dari instropeksi diri.

Brata Amati Karya
Brata ini dimaksudkan bahwa pada hari Nyepi umat tidak boleh melakukan pekerjaan, namun bukan berarti sama sekali tidak berkegiatan. Kegiatan yang tidak boleh dilakukan adalah kegiatan yang bersifat judi yang harus dinetralisasi dengan pengendalian pikiran.

Hal-hal lebih lanjut mengenai runtutan perayaan Nyepi dapat dilihat di sini.

0 komentar:

Posting Komentar