Kamis, 31 Desember 2015

ANDREA HIRATA

Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di Belitung, 24 Oktober 1982, adalah novelis yang telah merevolusi sastra Indonesia. Novel pertamanya berjudul Laskar Pelangi, merupakan novel sastra paling laris di Indonesia dari tahun 2006 sampai sekarang.

Laskar Pelangi dijadikan hadiah ulang tahun, bahan pidato, pengukuhan guru besar, tesis dan disertasi, maskawin pendamping Alquran, dijadikan soal ujian nasional Bahasa Indonesia, didiskusikan di masjid-masjid, gereja-gereja, dan oleh berbagai macam agama digunakan sebagai rujukan toleransi dan bentuk baru kesepahaman antaragama, suku, dan ras.

Kemampuan novel Laskar Pelangi untuk memukau anak-anak kecil berusia 7 tahun sampai para profesor yang berusia 70 tahun, serta mampu menggapai seluruh kalangan baik secara sosial maupun religi merupakan kemampuan misterius yang dimiliki Andrea Hirata. Novel Laskar Pelangi telah menginspirasi jutaan orang Indonesia dan menjadi novel yang paling banyak diadaptasi menjadi berbagai bentuk seni, seperti film, lagu, dan drama musikal.

Novel terbaru Andrea Hirata (2015)
Andrea Hirata menghasilkan tetralogi novel, yaitu Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karprov. Selain tetralogi Laskar Pelangi, ia juga menghasilkan karya lain, yaitu Padang Bulan & Cinta di Dalam Gelas (2010), Sebelas Patriot (2011), Laskar Pelangi Song Book (2012) dan Ayah (2015).

Meskipun studi mayor yang diambil Andrea adalah ekonomi, ia sangat menggemari sains, fisika, kimia, biologi, astronomi, dan sastra. Andrea lebih mengidentikkan dirinya sebagai seorang akademisi dan backpacker yang sedang mengejar mimpinya yang lain untuk tinggal di Kye Gompa, desa di Himalaya. Andrea mendapat program beasiswa master di Sheffield Hallam University, United Kingdom. Tesis Andrea di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan dari universitas tersebut dan ia lulus dengan predikat cum laude. Tesis itu telah diadaptasikan ke dalam bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia.

Pada 12 Maret 2012, Andrea Hirata menandatangani perjanjian penerbitan The Rainbow Troops (edisi internasional Laskar Pelangi) dengan Kathleen Anderson Literary Management, New York, dan Penerbit Farrar, Straus and Giroux (FSG), New York. FSG adalah penerbit terbaik di Amerika yang telah berdiri sejak tahun 1946 dan melahirkan karya-karya 23 pemenang nobel sastra. Pada tanggal 25 Mei 2012, FSG mengumumkan secara global sampul novel The Rainbow Troops versi Amerika Serikat dan Kanada. Menyusul kontrak dengan FSG, The Rainbow Troops juga diterbitkan oleh penerbit kelas dunia lainnya yaitu Random Haouse dan penerbit legendaris internasional, Penguin. Random House menerbitkan The Rainbow Troops di Australia dan New Zealand. Penerbit terkemuka Italia, Rizzoli, juga menerbitkan The Rainbow Troops. Adapun penerjemahan novel Laskar Pelangi hingga saat ini sudah lebih dari 30 bahasa asing.

Sebagai bagian dari komitmennya pada pendidikan, Andrea Hirata telah membangun museum sastra pertama di Indonesia di kampung halamannya desa Gantong, Pulau Belitong. Museum ini juga didesain sebagai sebuah pusat belajar (learning center) untuk memberikan workshop atau berbagai pendidikan gratis terutama untuk para pelajar tidak mampu. Museum ini diberi nama Museum Kata Andrea Hirata.

Source: Turangan, Lyli, Willyanto, dan Reza Fadhilla. 2014. Seni Budaya dan Warisan Indonesia Jilid 8 Bahasa dan Sastra. Jakarta: PT Aku Bisa.

0 komentar:

Posting Komentar