Jumat, 01 Januari 2016

BUKTI-BUKTI SEJARAH MASUKNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

Sebagaimana yang kita tahu bahwa hingga saat ini proses masuknya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia belum diketahui secara pasti.

Namun ada beberapa sumber yang dapat digunakan untuk mendata awal masuknya Islam di Indonesia. Sumber-sumber tersebut ada yang berasal dari dalam negeri dan ada yang berasal dari luar negeri. Sumber-sumber dari dalam negeri yang menerangkan perkembangan pengaruh Islam di Indonesia, antara lain sebagai berikut:

Kompleks Makam Fatimah binti Maimun
  1. Batu nisan Islam yang tertua ditemukan di Leran, Gresik, Jawa Timur. Nisan itu milik seorang wanita bernama Fatimah binti Maimun. Nisan tersebut berangka tahun 475 H atau 1802 M. Dilihat dari hiasannya, nisan tersebut dibuat di luar Indonesia. Penemuan bukti ini memunculkan pendapat bahwa masuknya Islam ke Indonesia terjadi pada abad ke-11 Masehi.

Makam Sultan Malik As Saleh
  1. Batu nisan sultan Kerajaan Samudera Pasai yang pertama, Sultan Malik As Saleh. Nisan tersebut bertarikh 696 H (1297 M).

Makam Sultan Malik Az Zahir
  1. Dua batu nisan bertarikh 781 H (1380) dan 789 H (1389 M) di Munje Tujoh, Aceh Utara. Kedua nisan ini menunjukkan tahun meninggalnya putra sultan Samudera Pasai ketiga, yaitu Sultan Malik Az Zahir.


Batu nisan yang ditemukan di pemakaman Trowulan dan Troloyo
  1. Beberapa batu nisan yang memuat kutipan dari Alquran ditemukan di kuburan Trowulan dan Troloyo, Jawa Timur. Tempat tersebut berdekatan dengan bekas istana Kerajaan Majapahit. Ciri dari batu nisan ini adalah bertuliskan huruf Arab, tetapi menggunakan tarikh Saka dan angka-angka Jawa Kuno. Nisan di Trowulan bertarikh 1920 Saka (1268-1369 M) dan beberapa nisan di Troloyo bertarikh 1293-1533 Saka (1371-1611 M). Makam ini dimungkinkan milik keluarga raja dari Kerajaan Majapahit.

Makam Maulana Malik Ibrahim
  1. Batu nisan milik Maulana Malik Ibrahim ditemukan di Gresik. Ia adalah salah seorang dari wali sanga. Nisan ini bertarikh 822 H (1419 M). Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun itu agama Islam sudah masuk di pesisir utara Jawa.








Masuk dan berkembangnya pengaruh agama dan kebudayaan Islam  di Indonesia juga diperkuat dengan beberapa sumber yang berasal dari luar negeri. Sumber-sumber tersebut di antaranya:

  1. Berita Arab
Diketahui melalui para pedagang Arab yang melakukan aktivitas perdagangan dengan bangsa Indonesia. Para pedagang Arab telah datang ke Indonesia sejak masa Kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 M) yang menguasai jalur pelayaran dan perdagangan di wilayah Indonesia bagian barat termasuk Selat Malaka. Hubungan para pedagang Arab dengan Kerajaan Sriwijaya terbukti dengan adanya sebuah sebutan para pedagang Arab untuk Kerajaan Sriwijaya, yaitu Zabaq, Zabay, atau Sribusa.

  1. Berita Eropa
Berasal dari Marcopolo dan Tome Pires. Marcopolo adalah orang Eropa yang pertama kali menginjakkan kakinya di Indonesia, ketika ia kembali dari Cina menuju Eropa melalui jalur laut. Ia mendapatkan tugas dari kaisar Cina untuk mengantarkan putrinya yang dipersembahkan kepada kaisar Romawi. Dalam perjalanannya ia singgah di Pulau Jawa bagian utara. Di daerah tersebut ia menemukan adanya kerajaan Islam yaitu Kerajaan Samudera dengan ibukotanya di Pasai. Tome Pires dalam bukunya Suma Oriental menyebutkan bahwa pada awal abad ke-16 daerah bagian pesisir timur Sumatra dari Aceh sampai Palembang, telah banyak masyarakat yang beragama Islam. Namun, di daerah pedalaman masyarakat setempat pada umumnya masih menganut keyakinan lama. Proses Islamisasi ke daerah pedalaman Aceh dan Sumatra Barat terjadi sejak Aceh melakukan ekspansi politik ke daerah pedalaman pada abad ke-16 sampai 17.

  1. Berita India
Disebutkan bahwa para pedagang India dari Gujarat memiliki peranan penting dalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia. Di samping berdagang mereka juga aktif mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada masyarakat Indonesia, terutama masyarakat yang berada di daerah pesisir pantai.

  1. Berita Cina

Diketahui melalui catatan dari Ma-Huan, seorang penulis yang mengikuti perjalanan Laksamana Cheng-Ho. Dalam tulisannya, ia menyatakan bahwa sejak sekitar tahun 1400 M telah ada saudagar-saudagar Islam yang bertempat tinggal di pantai utara Pulau Jawa.

0 komentar:

Posting Komentar