Jepang merupakan negara yang paling sering terjadi tsunami. Oleh
karena itu, tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu,
yang berarti pelabuhan dan nami, yang
artinya gelombang. Sehingga tsunami diartikan sebagai gelombang di pelabuhan.
Dengan kata lain, tsunami diartikan sebagai serangkaian gelombang raksasa yang
timbul karena pergeseran di dasar laut oleh gempa bumi. Jadi, tsunami identik
dengan gempa yang terjadi di dasar laut, bukan di daratan.
Gelombang yang dihasilkan oleh tsunami memiliki kecepatan 600
mil/jam (setara dengan 1.000 km/jam) atau pesawat yang rata-rata kecepatannya
sama. Adapun gelombang tinggi yang terbentuk dapat mencapai 6 - 14 meter ukuran
rata-rata, namun juga bisa mencapai 30 meter. Gelombang tsunami bisa menghantam
daratan selama 5 sampai 30 enit. Periode tsunami adalah jangka waktu yang
diperlukan untuk datangnya dua puncak gelombang berurutan.
Peristiwa tsunami dapat diwaspadai dengan melihat tanda-tanda
sebelum terjadi gelombang laut yang besar ini. Tanda-tanda terjadinya tsunami
yang paling mudah dilihat adalah surutnya air laut secara tiba-tiba yang
berbeda dengan keadaan pasang surut normal, banyak ikan yang terdampar di dasar
pantai, dan setelah surut tampak gelombang besar datang dari arah pantai.
Berikut beberapa faktor yang menyebabkan tsunami.
- Gempa bumi dengan pusat gempa di dasar laut.
- Kekuatan gempa minimal 6,5 Skala Richter.
- Kedalaman gempa berkisar 20 - 30 km.
- Letusan gunung berapi di dasar laut.
- Longsoran tanah di dasar laut yang terjal.
0 komentar:
Posting Komentar