Sabtu, 02 Januari 2016

MERKANTILISME

Merkantilsme merupakan suatu kebijakan atau aliran politik dan ekonomi dari negara imperialis dengan tujuan memupuk kekayaan berupa logam mulia sebanyak-banyaknya sebagai standar ukuran kekayaan, kesejahteraan dan kekuasaan negara tersebut. Aliran tersebut berpengaruh sangat kuat sehingga pada abad ke-18 berkembang menjadi politik ekonomi di negara Eropa.

Gerakan merkantilisme terjadi di negara-negara Eropa pada abad ke-16 hingga pertengahan abad ke-18. Gerakan ini merupakan gerakan perdagangan negara-negara Eropa ke daerah jajahannya. Dalam gerakan merkantilisme, semua kegiatan perdagangan negara jajahan ditunjukkan untuk kepentingan negara penjajah yaitu kepentingan pengembangan industri negara-negara Eropa.

Gerakan ini dilatarbelakangi oleh munculnya negara-negara merdeka di Eropa. Pada masa tersebut negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Belanda telah menjadi negara merdeka. Sebagai negara merdeka, negara-negara ini harus mempertahankan kedaulatan, kebebasan dan kesejahteraan rakyatnya. Untuk itu diperlukan kondisi perekonomian yang kuat.

Negara-negara tersebut melakukan perlindungan dagang dengan mengenakan bea masuk yang sangat tinggi dalam menjalankan gerakan merkantilisme.

Perencanaan ekonomi dilakukan dengan menerapkan berbagai kebijakan diantaranya:
  • berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya,
  • meningkatkan perdagangan luar negeri,
  • mengembangkan industri berorientasi ekspor,
  • meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja industri, serta
  • melibatkan negara sebagai pengawas perekonomian.

Dengan kebijakan tersebut kekayaan logam mulia mengalir ke Eropa terutama ke negara Spanyol, Portugis, Belanda dan Inggris. Raja-raja penganut kebijakan ini antara lain:
  • Cahrles V (Jerman),
  • Ratu Elizabeth I (Inggris),
  • Pangeran Maurits (Belanda), dan
  • Raja Louis XIV (Perancis).

Tujuan Merkantilisme

  1. Mendapatkan neraca perdagangan aktif yaitu memperoleh keuntungan besar dari perdagangan luar negeri.
  2. Melibatkan pemerintah dalam segala lapangan usaha dan perdagangan.
  3. Mendorong pemerintah untuk menguasai daerah lain yang akan dimanfaatkan sebagai daerah monopoli perdagangan.

Akibat Merkantilisme

Munculnya merkantilisme mengakibatkan terbentuknya persekutuan dagang masyarakat Eropa seperti EIC (East India Company) di India dan VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) di Indonesia. Sejalan dengan zaman penjelajahan samudra, Inggris mulai bangkit mencari daerah baru yang kemudian dijadikan koloninya. Usaha Inggris tersebut kemudian disusul oleh negara-negara Eropa lainnya. Oleh karena itu, berkembangnya merkantilisme menimbulkan persaingan dalam bidang politik dan ekonomi di antara negara-negara tersebut, yaitu perebutan daerah koloni.

Pada era merkantilisme, seni budaya bersifat istanasentris dan gerejasentris. Seluruh kegiatan seni budaya diarahkan untuk memenuhi keagungan istana serta mengabdi pada gereja. Kegiatan industri dan perdagangan Inggris menjelang revolusi industri mengalami perubahan yang mendasar, misalnya bentuk usaha sistem domestik berubah menjadi sistem manufaktur yaitu pemusatan tenaga kerja dan produksi pada suatu tempat. Sistem tersebut merupakan prototipe dari sistem pabrik.

Aspek-Aspek Merkantilisme
  1. Politik uang, yaitu negara berusaha memiliki logam mulia sebanyak-banyaknya agar dapat dipergunakan untuk membayar pegawainya dan biaya militer.
  2. Politik tarif, yaitu alat untuk mendapatkan logam mulia yang banyak adalah dengan memajukan neraca perdagangan ekspor, sedangkan impor dihalangi. Cara untuk menghalangi impor adalah dengan membebani biaya impor yang tinggi.
  3. Politik industri, yaitu negara mengadakan kegiatan industri dan mengubah bahan baku menjadi bahan jadi yang siap untuk diekspo. Semakin banyak barang yang dieskpor, negara semakin diuntungkan.
    Acts of Navigation
  4. Politik perkapalan atau Acts of Navigation (peraturan tentang perkapalan) yang dikeluarkan oleh Oliver Cromwell pada tahun 1651.
  5. Politik kolonial, daerah jajahan merupakan daerah yang dijadikan daerah produksi hasil pertanian. Selain itu, daerah jajahan juga digunakan sebagai sumber bahan mentah dan pasar hasil industri. Negara berkewajiban mengawasi perkembangan perekonomian secara ketat dan menyeluruh.
  6. Politik penduduk, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja digalakkan pertambahan penduduk.

Meskipun merkantilisme memberikan keuntungan yang besar terhadap negara-negara pengikutnya, terdapat beberapa keburukan yang diakibatkan dari perkembangan gerakan ini, di antaranya;
  • melenyapkan kemerdekaan manusia,
  • menimbulkan peperangan,
  • memberikan hak-hak yang hanya menguntungkan kelompok pengusaha dan peserta, serta
  • menciptakan jurang pemisah antara golongan kaya dan golongan miskin.


Sumber: Rahmawati, Dwi dan Sri Widiastuti. ---. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XI Semester Genap. Klaten: Viva Pakarindo.

0 komentar:

Posting Komentar