Kamis, 28 Januari 2016

Wujudkan Sikap Toleransi Antar Umat Beragama


Toleransi merupakan sebuah konsep yang menggambarkan sikap saling menghormati di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berasal dari latar belakang yang berbeda, mulai dari perbedaan suku, etnis, bahasa, gender, jenis kelamin, hingga perbedaan agama.
Dalam sebuah masyarakat, toleransi sering menjadi fenomena yang dapat menimbulkan konflik. Konflik tersebut biasanya terjadi karena ketidakmampuan anggota kelompok masyarakat dalam menerima perbedaan yang ada diantara mereka. Masing-masing anggota kelompok masyarakat merasa bahwa kelompoknyalah yang paling sesuai dengan aturan yang berlaku, sedangkan kelompok yang lainnya dianggap menyeleweng dari aturan yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin memberikan ajaran tentang aturan toleransi dalam kehidupan masyarakat, terutama toleransi dalam keberagaman agama. Seperti yang dijelaskan dalam QS. Alkafirun ayat 6, yang artinya “untukmu agamamu dan untukku agamaku”. Dalam ayat tersebut digambarkan bahwa islam tidak memaksakan kehendak kepada kelompok lain untuk mengikuti ajaran agama islam.
Selain itu, menurut islam, toleransi tidak hanya terhadap sesama manusia, tetapi juga terhadap binatang, lingkungan, dan alam semesta. Dengan makna troleransi yang begitu luas, maka toleransi antar umat beragama dalam islam memperoleh perhatian penting dan serius. Ia begitu sensitif, mudah memicu konflik sehingga menyedot perhatian besar dalam islam.
Toleransi berasal dari bahasa latin tolerare yang berarti menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Dalam bahasa arab, toleransi diistilahkan dengan tasamuh yang berarti membiarkan sesuatu atau membolehkan, mengizinkan, dan saling memudahkan. Toleransi pada dasarnya merupakan sikap yang mengakui kebebasan serta hak-hak yang dianut orang lain.
Toole adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap atau perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda. Sebagai contoh adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas agama mengizinkan keberadaan agama-agama lain.

Prinsip Toleransi dalam Alqur’an
Nabi Muhamaad SAW sangat menghargai keyakinan dan agama orang lain. Sikap yang toleran ini merupakan gambaran pesan islam terhadap umatnya. Oleh karena itu, toleransi merupakan bagian dari ajaran islam yang harus dikembangkan.
Toleransi pada islam didasarkan pada prinsip-prinsip dasar yang digariskan dalam alqur’an, yaitu :
  1. Tidak ada pemaksaan dalam beragama
Islam adalah agama yang menebarkan perdamaian, persaudaraan, dan persamaan. Oleh karena itu, hal-hal yang dapat memicu lahirnya konflik anta kelompok harus dihindari. Salah satu yang tidak diperkenankan adalah pemaksaan satu kelompok terhadap kelompok lain. Agama bagi islam adalah keyakinan yang harus datang dari kesadaran diri terhadap eksistensi dan kekuasaan Tuhan. Dalam surat Al-Baqarah ayat 256 Allah berfirman yang artinya,
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”
  1. Kebebasan memilih dan menentukan keyakinan
Manusia, dalam perspektif islam adalah khalifah di muka bumi yang bebas memilih dan menentukan pilihannya sesuai dengan keinginan hati nuraninya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Kahfi ayat 29, yang artinya
“Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
  1. Tidak melarang untuk bekerjasama dengan orang yang tidak sepaham
Islam mendorong umatnya untuk bekerjasama dalam berbagai segi kehidupan dengan siapa saja, termasuk dengan agama lain sepanjang kerjasama mereka dilakukan untuk kebaikan. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Mumtahanah ayat 8 yang artinya,
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil.
  1. Mengakui adanya keragaman
Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi ini dengan bermacam suku bangsa, ras maupun bahasa. Keragaman ini merupakan sunnatullah yang tidak dapat dihindari dan harus disikapi dengan wajar. Oleh karena itu, hak-hak hidup bagi orang dan pengikut agama yang berbeda harus diberikan secara wajar dan proporsional. Allah berfirman dalam surat Yunus ayat 99 yang artinya,
“Dan Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka Apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?

Sistem Persaudaraan dalam Islam
Persaudaraan dalam islam disebut dengan ukhuwah. Ukhuwah sendiri diartikan sebagai persaudaraan di antara umat manusia. Dalam arti luas, ukhuwah melampaui batas-batas etnik, rasial agama, latar belakang sosial, dan sebagainya. Dengan konsep ukhuwah diharapkan terdapat persaudaraan dan persamaan yang tidak membeda-bedakan umat manusia atas dasar asal-usul, etnis, warna kulit, status sosial, dan sebagainya.
Berdasarkan pemaknaan ukhuwah menurut Al-Qur’an dan al-Sunnah, maka ukhuwah dibedakan menjadi empat macam, yaitu :
  1. Ukhuwah Ubudiyah, yaitu persaudaraan antara seluruh makhluk ciptaan Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al’An’am ayat 3 yang artinya,
“Dan Dialah Allah (yang disembah), baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan.
  1. Ukhuwah Insaniyah, yaitu persaudaraan antara seluruh umat manusia, karena mereka berasal dari ayah ibu yang satu. Firman Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 12 yang artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
  1. Ukhuwah Wathaniyah, yaitu persaudaraan sebangsa dan setanah air. Allah berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 65 yang artinya,
“Dan (kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?"
  1. Ukhuwah Islamiyah, yaitu persaudaraan intern umat islam. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 5 yang artinya,
“Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; Itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, Maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Keempat ukhuwah diatas mempunyai kesamaan, yaitu adanya anjuran untuk hidup rukun, saling menghormati, tenggang rasa, solidaritas sosial, dengan mendudukkan pada posisinya masing-masing sesuai dengan ciri khas bentuk ukhuwah yang dilakukan.

Dengan demikian, ntuk mewujudkan kebersamaan dalam pluralitas agama dalam suatu bangsa, diperlukan adanya sikap membina kerukunan dan kebersamaan yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Jika dalam komponen-komponen bangsa tersebut sudah terbina sikap kebersamaan, tentu tidak dipungkiri lagi bahwa kehidupan yang rukun dan damai akan terwujud dalam suatu bangsa.

0 komentar:

Posting Komentar