Senin, 04 Januari 2016

KERAJAAN TARUMANEGARA

Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berlokasi di lembah Sungai Citarum, Jawa Berat berdasarkan prasasti-prasasti dari Kerajaan Tarumanegara yang ditemukan di antara Sungai Citarum dan Sungai Cisadane.

Sumber-sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara diperoleh dari prasasti-prasasti yang berhasil ditemukan. Namun hingga saat ini ada beberapa prasasti yang belum diartikan, seperti Prasasti Muara Cianten dan Prasasti Ppasir Awi. Banyak informasi berhasil diperoleh dari tulisan pada kelima prasasti lainnya, terutama Prasasti Tugu yang merupakan prasasti terpanjang.

Beberapa prasasti dari Kerajaan Tarumanegara antara lain, Prasasti Ciaruteun, Prasasti Koleangkak, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Tugu, Prasasti Pasir Awi dan Prasasti Lebak (Cidanghilang).

Sumber sejarah penting lain yang dapat menjadi bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara adalah catatan dari musafir Cina. Catatan sejarah dari musafir Cina yang menyebutkan keberadaan Kerajaan Tarumanegara, yaitu catatan perjalanan dari Pendeta Cina Fa-Hsien, catatan dari Kerajaan dinasti Soul dan catatan dari dinasti T'ang.

Dari catatan sejarah tersebut, dapat diperoleh bukti yang lebih kuat mengenai keberadaan Kerajaan Tarumanegara.

Sistem Pemerintahan dan Kehidupan Politik

Berdasarkan dari berbagai sumber yang terdapat pada prasasti-prasasti yang ditemukan, diketahui bahwa raja yang pernah memerintah di Kerajaan Tarumanegara hanyalah Raja Purnawarman. Raja yang pernah memerintah Kerajaan Tarumanegara sebelum dan sesudah Raja Purnawarman belum pernah diketahui. Hal ini disebabkan tidak terdapatnya bukti-bukti yang menyatakan tentang keberadaan raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Tarumanegara.

Raja Purnawarman merupakan seorang raja besar. Hal ini dapat diketahui dari Prasasti Ciaruteun yang isinya adalah "ini (bekas) dua kaki, yang seperti kaki Dewa Wisnu ialah kaki Yang Mulia Sang Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia." Dari isi prasasti tersebut dapat diperkirakan Raja Purnawarman adalah raja yang besar dan kuat.

Keadaan Masyarakat

Kehidupan ekonomi Kerajaan Tarumanegara diperkirakan sudah maju. Mata pencaharian masyarakat Tarumanegara antara lain, pertanian, pelayaran, dan peternakan. Bidang pertanian sangat diperhatikan pada saat itu.

Berdasarkan Prasasti Tugu dapat diketahui bahwa Raja Purnawarman sangat memperhatikan bidang pertanian dan perdagangan. Hal itu terlihat dari perintah Raja Purnawarman untuk membangun saluran air di Sungai Gomati yang panjangnya 6.122 tombak atau 12 km. Saluran itu dimaksudkan untuk mencegah banjir dan membuat irigasi sehingga panen tidak mengalami kegagalan sekaligus untuk transportasi.

Dalam bidang sosial budaya masyarakat Kerajaan Tarumanegara terbagi menjadi dua golongan masyarakat yang berbudaya Hindu dan berbudaya asli. Agama dan budaya Hindu berkembang di lingkungan istana. Huruf yang dipergunakan adalah huruf Pallawa, sedangkan bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Sanskerta dan K'un Iun yaitu bahasa Melayu yang bercampur dengan bahasa Sanskerta.


Sumber: Rahmawati, Dwi dan Sri Widiastuti. ---. Sejarah untuk Siswa SMA/MA Kelas XI Semester Gasal. Klaten: Viva Pakarindo.

1 komentar: