Senin, 04 Januari 2016

JUMLAH PENUTUR BAHASA AUSTRONESIA

    Sebagaimana yang diungkapkan oleh Turangan, dkk (2014) bahwa penutur asli bahasa Austronesia yang berjumlah lebih dari 300 juta jiwa tersebar di berbagai dunia, termasuk Indonesia. Bahasa Jawa yang merupakan salah satu bahasa daerah Nusantara hasil turunan dari bahasa Austronesia menduduki peringkat teratas sebagai bahasa terbesa berdasarkan jumlah penutur aslinya.

    Sementara bahasa Indonesia yang juga turunan dari rumpun bahasa Austronesia digunakan sebagai bahasa resmi di tanah air, dengan jumlah penutur sekitar 220 juta jiwa. Lebih jelasnya mengenai jumlah penutur bahasa Austronesia di berbagai belahan dunia dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Bahasa yang terdaftar pada tabel merupakan bahasa yang tergolong dominan di wilayahnya masing-masing.

    Bahasa
    Jumlah Penutur sebagai Bahasa Ibu
    Sebagai Bahasa Nasional
    Bahasa Jawa
    76.000.000

    Bahasa Sunda
    20.000.000

    Bahasa Melayu
    19.000.000*

    Bahasa Indonesia
    25.000.000*
    220.000.000
    Bahasa Tagalog
    24.000.000
    70.000.000
    Bahasa Cebu
    15.000.000
    30.000.000
    Bahasa Malagasi
    17.000.000

    Bahasa Batak
    5.000.000

    Bahasa Madura
    14.000.000

    Bahasa Ilokano
    8.000.000
    10.000.000
    Bahasa Minangkabau
    7.000.000
    11.000.000
    Bahasa Hiligaynon
    7.000.000

    Bahasa Bikol
    4.600.000

    Bahasa Banjar
    4.500.000

    Bahasa Bali
    4.000.000

    Bahasa Bugis
    4.000.000

    Bahasa Tetum
    800.000

    Bahasa Samoa
    370.000

    Bahasa Fiji
    350.000
    550.000
    Bahasa Tahiti
    120.000

    Bahasa Tonga
    108.000

    Bahasa Maori
    100.000

    Bahasa Kiribati
    100.000

    Bahasa Chamoro
    60.000

    Bahasa Majel
    44.000

    Bahasa Nauru
    6.000

    Bahasa Hawai'i
    1.000
    8.000
    *Statistik untuk 2 bahasa ini masih diperdebatkan

    Bahasa-bahasa yang dimuat dalam tabel di atas merupakan bahasa yang masih tergolong eksis hingga hari ini. Banyak di antaranya masih terpecah menjadi sejumlah bahasa yang lebih spesifik dengan ciri khasnya masing-masing.

    Source: Turangan, Lyli, Willyanto, dan Reza Fadhilla. 2014. Seni Budaya dan Warisan Indonesia Jilid 8 Bahasa dan Sastra. Jakarta: PT Aku Bisa.

0 komentar:

Posting Komentar