Senin, 15 Februari 2016

Bapak Ilmu Kimia Modern

Jabir Ibnu Hayyan (731-815 M) yang di Eropa lebih dikenal dengan nama Geber merupakan sorang filsuf dan ahli logika. Ia bekerja di bidang fisika dan kedokteran. Namun, karyanya yang paling utama justru di bidang kimia. Dia sangat mahir dalam kristalisasi, sublimasi, distilasi, kalsinasi, dan berhasil membuat berbagai jenis asam. Dia adalah seorang sufi, murid dari Jafar Ash Shadiq.

     Jabir Ibnu Hayyan merupakan orang pertama yang menggunakan metode ilmiah dalam berbagai kegiatan penelitian dalam bidang alkemi. Oleh ilmuwan Barat hasil temuannya diambil alih serta dikembangkan menjadi suatu ilmu yang saat ini kita kenal sebagai ilmu kimia. Dia adalah orang pertama yang mendirikan laboratorium dan menggunakan tungku untuk mengolah mineral-mineral serta mengekstraksi zat-zat kimia dari mineral-mineral kemudian mengklasifikasikannya.

     Terobosan Jabir Ibnu Hayyan dalam bidang kimia lainnya adalah preparasi sistem asam nitrat, asam klorida, asam sitrat, dan asam tartrat. Penekanan Jabir Ibnu Hayyan di bidang eksperimen secara sistematis tidak ada duanya di dunia.

     Inilah sebabnya, mengapa Jabir diberi kehormatan sebagai 'Bapak Ilmu Kimia Modern' oleh para kimiawan dari seluruh penjuru dunia. Bahkan, dalam tulisan Max Mayerhaff disebutkan bahwa jika ingin mencari akar mula perkembangan ilmu kimia di daratan Eropa, maka carilah langsung karya-karya Jabir Ibnu Hayyan. Seluruh karyanya lebih dari 500 karya ilmiah dalam bidang ilmu kimia, tetapi  hanya beberapa yang sampai pada zaman Renaissance.

     Korpus studi kimia Jabir mencakup penguraian metode dan peralatan dari berbagai pengoperasian secara kimia dan fisika yang diketahui pada zamannya. Salah satu bukunya yang terkenal yaitu Al Hikmah Al Falsafiyah yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin berjudul Summa Perfectionis. Karya lainnya yang telah diterbitkan adalah kitab Ar Rahmah, kitab At Tajmi, dan Al Zilaq al Sharaqi. Selain itu terdapat beberapa karya yang diterjemahkan oleh Berthelot, yaitu  Book of the Kingdom, Book of Eastern Mercury, dan Book of Balance.

     Selain dalam bidang kimia, Jabir juga menuliskan karyanya dalam berbagai cabang disiplin ilmu seperti filsafat, fisika khususnya kajian mekanika, kedokteran, ilmu pabrikasi, dan ilmu tentang alat-alat perang yang seluruhnya kurang lebih berjumalh 39.000 kitab dan artikel. Di antaranya 500 karya kedokteran, 1.300 karya ilmu mekanika dan ilmu-ilmu fisika, 500 karya berbentuk kritik terhadap para filsuf, dan 500 karya filsafat.

     Pada akhir hayatnya beliau kembali dari Damaskus ke kota kelahirannya, Kuffah. Setelah 200 tahun kematiannya, ditemukan laboratorium tempat dimana dia berkesperimen yang di dalamnya terdapat peralatan kimia dan hingga kini masih memesona.


Sumber: Saputro, Agung Nugroho Catur dan Irwan Nugraha. 2008. Bertualang di Dunia Kimia. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

0 komentar:

Posting Komentar