Senin, 15 Februari 2016

Sang Penemu Asam Sulfat

Muhammad Ibnu Zakaria Ar Razi (865-925 M) yang dikenal dengan nama latin Rhazes sangat termasyhur sebagai ahli kedokteran klinis. Ia juga sangat terkenal sebagai penerus Jabir Ibnu Hayyan dalam bidang ilmu kimia. Dia menggunakan peralatan yang lebih canggih dan mencatat setiap perlakuan kimiawi dan hasilnya terhadap setiap bahan yang ditelitinya. Selama penelitiannya, Ar Razi telah menggunakan alat-alat khusus untuk melakukan proses-proses yang lazim dilakukan ahli kimia seperti distilasi, kristalisasi, dan kalsinasi.

     Buku Ar Razi dianggap sebagai setunjuk manual atau buku pegangan laboratorium kimia yang pertama di dunia dan digunakan para sarjana Barat yang berabad-abad kemudian baru mempelajari sains. Padahal, sebetulnya hal tersebut telah dikembangkan umat Islam di universitas-universitas Islam di Toledo, Kordoba, dan Baghdad.

     Menurut Al Biruni, Ar Razi dilahiran di Rayy, Iran pada 865 M (251 H) dan meninggal di Rayy pada tahun 925 M (313 H). Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar Razi merupakan seorang ahli medis, flsafat, dan sarjana Persia yang memberikan sumbangsih dalam bidang medis, alkemi dan filsafat. Karya yang dia tulis sekitar 184 buku dan artikel dalam bidang sains.

     Ar Razi sangat fasih dalam pengetahuan medis Yunani. Sebagai ahli alkemi, Ar Razi diakui sebagai penemu asam sulfat, yang digunakan secara luas pada ilmu kimia modern. Dia jugalah yang menemukan etanol, turunannya yang digunakan dalam pengobatan medis. Tanpa diragukan sedikit pun, Ar Razi sudah memberikan kontribusi yang tak ternilai dalam bidang ilmu pengetahuan.


Sumber: Saputro, Agung Nugroho Catur dan Irwan Nugraha. 2008. Bertualang di Dunia Kimia. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

0 komentar:

Posting Komentar