Sampai
degan sekitar tahun 1970, diyakini bahwa sel eukariotik berevolusi dari sel
proariotik melalui suatu proses evolusi secara perlahan, yaitu organel pada sel
prokariotik perlahan-lahan berkembang menjadi lebih kompleks. Konsep ini
berubah setelah penemuan Lynn Margulis dari Universitas Boston. Margulis
membuktikan teori yang sebelumnya diabaikan, yaitu organel-organel tertentu
pada sel eukariotik, teutama mitokondria dan kloroplas berasal dari sel
prokariotik yang berukuran kecil. Sel proakriotik tersebut menempati sitoplasma
sel inang yang berukuran besar sehingga terbentuk sel eukariotik.
Hipotesis tersebut dikenal sebagai teori
endosimbiotik. Teori endosimbiotik bermakna bahwa sel tunggal yang kompleks
berevolusi dari dua atau lebih sel yang lebih sederhana, yang hidup simbiotik
dengan sel inangnya.
Nenek moyang sel eukariotik yang pertama
diduga merupakan bakteri heterotrofik anaerob. Disebut sebagai bakteri anaerob
karena energi bakteri ini berasal dari perombakan makanan tanpa menggunakan
oksigen. Disebut sebagai bakteri heterotrof karena bakteri energi bakteri ini
tidak dapat menyintesis makanannya (seperti CO2 dan air), memerlukan senyawa
kompleks dari lingkungannya.
Sesuai dengan teori endosimbiotik, ada
organisme prokariot yang relatif besar, bersifat anaerob dan heterotrof, yang
menelan organisme prokariot yang berukuran lebih kecil dan bersifat aerob.
Prokariot yang berukuran kecil itu diduga merupakan bakteri fotosintetik ungu.
Namun karena tidak dapat dicerna oleh sitoplasma prokariotik yang lebih besar,
sel prokariot yang lebih kecil tersebut tinggal menetap dan membentuk
endosimbion di dalam tubuh sel inangnya. Saat sel inang bereproduksi,
endosimbion juga bereproduksi. Setelah beberapa generasi, endosimbion
kehilangan sifat-sifat yang tidak dibutuhkannya lagi dan berevolusi menjadi
organel mitokondria yang kita kenal sekarang ini.
Diduga juga bahwa bergabungnya endosimbion
lain, terutama Cyanobacteria, menyebabkan organisme eukariot heterotrof yang
ada pada masa awal berubah menjadi organisme heterotrof fotosintetik sekarang,
yaitu alga dan tumbuhan hijau. Penggabungan kloroplas merupakan tahap terakhir
dalam proses ndosimbiotik karena semua mikroorganisme eukariot mempunyai
mitokondria, namun hanya alga dan tanaman yang mempunyai kloroplas.
Sumber:
Kurniawan, Arif, dkk. 2008. Biology Insight:
Mengkaji Kehidupan, Memupuk Keimanan. Sukoharjo: Hamudha Prima Media.
0 komentar:
Posting Komentar